PKS Bantah Kadernya yang Diperiksa Densus Terlibat ISIS


Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Abu Bakar Al Habsyi mengklarifikasi informasi terkait dideportasinya dua kadernya yakni anggota DPRD Kabupaten Pasuruan Muhammad Nadir Umar dan pengusaha yang aktif di LSM Forum Dakwah Nusantara, Budi Mastur. Keduanya dideportasi di Turki.

"Mereka ke Turki membawa misi kemanusiaan. Nadir Umar tidak terlibat ISIS," kata Abu Bakar Al Habsyi, di Divisi Humas Polri, Mabes Polri, Jakarta, Senin 10 April 2017.

Abu Bakar menegaskan, tidak benar bahwa penjemputan yang dilakukan oleh tim Densus 88 terhadap kedua kader PKS tersebut lantaran terkait dengan jaringan teroris atau jaringan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Menurut dia, Nadir dan Umar berangkat ke Turki membawa misi kemanusiaan. Keduanya dipercaya beberapa pihak untuk menyalurkan bantuan kepada anak-anak di Turki dan Lebanon. "Ada kesalahan informasi yang diterima oleh keduanya," ucapnya.

Nadir dan Budi mendapatkan informasi bahwa untuk memasuki Lebanon bisa menggunakan visa on arrival, tapi ternyata tidak bisa. Hal inilah yang membuat keduanya dideportasi. Sebelumnya, Nadir tercatat berangkat ke Turki dari Bandung pada 31 Maret 2017 lalu. Ia ditemani seorang aktivis Lembaga Dakwah Nusantara, yaitu Budi Mastur. 

Setiba di Istanbul, keduanya dijemput anggota Yayasan Qouri Umah, lalu menuju Kota Gaziantep di bagian barat Turki untuk menyalurkan bantuan. Mereka lantas melanjutkan perjalanan ke Kota Rayhanli, perbatasan Turki dan Suriah.

Pada 4 April 2017 lalu, Nadir dan Budi berangkat ke Libanon dari Istanbul. Visa keduanya ditolak di Libanon, sehingga mereka dikembalikan ke Istanbul. Imigrasi Turki lalu menginterogasi keduanya karena diketahui telah memasuki daerah perbatasan. Imigrasi lalu memutuskan mendeportasi Nadir dan Budi.

Nadir tiba di Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo pada Sabtu 8 April 2017 lalu. Adapun Budi tiba di Bandara Husein Sastranegara, Bandung, pada hari yang sama.
Sesampai di Indonesia, keduanya diinterogasi Detasemen Khusus 88 Antiteror di Rumah Perlindungan Sosial Bambu Apus, Jakarta Timur. 

Setelah melakukan wawancara selama beberapa jam, kepolisian menyatakan keduanya tak berpotensi terlibat dalam kelompok teror Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

0 Response to "PKS Bantah Kadernya yang Diperiksa Densus Terlibat ISIS"

Posting Komentar