Calon Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) minta calon saksi TPS untuk melawan fitnah selama Pilgub DKI. Fitnah itu misalnya Ahok disebut-sebut tukang gusur warga DKI.
"Bantu kami lawan fitnah. Saya hanya bilang saya engga mau di Jakarta, rumah jelek bukan berarti diterjemahkan saya mau gusur, tapi kita bedah," kata Ahok saat memberi pembekalan calon saksi PDIP di Jakarta International Expo (JIExpo), Jakarta Pusat, Minggu (9/4/2017).
Dia berharap calon saksi menjadi pemerhati kinerja Pemprov DKI. Misalnya jika ada warga yang tak mendapatkan rumah susun atau kursi roda untuk disampaikan kepada dirinya.
"Selesainya pemilu, penting bapak ibu jadi pemerhati. Siapa yang anaknya enggak dapat KJP dan KJS, enggak dapat rumahnya, enggak dapat bus mesti ada yang jadi pemerhati," kata dia.
Ahok mengaku tidak bisa mengetahui kondisi seluruh warga Jakarta hingga yang ada di gang-gang kecil. Oleh sebab itu perlu ada pemerhati dari kalangan tetangga.
"Paling gampang butuh kursi roda butuh diperhatikan dengan memperhatikan tetangga. Saya butuh pemerhati, saya tak tahu kondisi dalam gang kondisi sempit di Jakarta," kata Ahok.
Di kesempatan yang sama, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan saksi yang akan diturunkan ke TPS berjumlah 9.600 orang. Mereka akan mengawal surat suara Ahok-Djarot di setiap TPS.
"Saksi ujung tombak partai untuk mengusung Ahok-Djarot. Saksi kompak menjaga solidaritas, bagaimana keterampilan kita mengawal 1 suara kemenangan di setiap TPS. Saksi barisan terdepan untuk mengamankan suara rakyat," tutup Hasto.

0 Response to "Ahok Tugaskan Saksi di TPS untuk Bantu Lawan Fitnah"
Posting Komentar